...I am in Love with Rose, But I am nothing but a Dandelion...

Rabu, 26 Maret 2014

BAHASA INDONESIA 2

BERPIKIR DAN BERNALAR

PENDAHULUAN
Pada dasarnya setiap manusia secara alamiah mereka dalam kehidupan sehari-harinya sering melakukan atau merasakan yang dinamakan berpikir dan bernalar. Terkadang sadar dan tidak dalam kehidupan sehari-hari berpikir dan benalar itu sering dilakukan, tapi berpikir dan bernalar sendiri adalah dua kata  itu memiliki hubungan makna, ‘akal budi’. Meskipun demikian, kedua kata tersebut memiliki perbedaan yang prinsip, yaitu dalam bernalar selalu terkandung proses berpikir, sedangkan dalam berpikir tidak selalu terkandung penalaran. Berpikir merupakan kegiatan mental yang melibatkan kerja otak sedangkan bernalar adalah bernalar merupakan proses kelanjutan setelah berpikir, dimana manusia akan mencerna apa yang telah ia pikirkan dengan matang, apa sebab dan akibatnya, serta tindakan rasional yang harus dilakukan.Oleh karena itu berpikir dan bernalar berbeda namun saling berkaitan.

PEMBAHASAAN
Berfikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Kegiatan berfikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada objek tertentu, menyadari kehadirannya seraya secara aktif menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai gagaan atau wawasan tentang objek tersebut.
Berpikir merupakan proses dimana seseorang menelaah suatu hal. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya yang berjudul Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer bahwa berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi tiap orang adalah tidak sama maka oleh sebab itu kegiatan proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan yang tidak benar itu pun juga berbeda-beda.

Definisi berpikir sendiri adalah yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep (Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52) di dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian. “Berpikir” mencakup banyak aktivitas mental. Kita berpikir saat memutuskan barang apa yang akan kita beli di toko. Kita berpikir saat melamun sambil menunggu kuliah dimulai. Kita berpikir saat mencoba memecahkan ujian yang diberikan di kelas. Kita berpikir saat menulis artikel, menulis makalah, menulis surat, membaca buku, membaca koran, merencanakan liburan, atau mengkhawatirkan suatu persahabatan yang terganggu
Menurut Sudarminta, bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premis – premis yang sebelumnya sudah diketahui. Bernalar Bias mengambil bentuk induktif, deduktif, ataupun abduktif. Penalaran induktif merupakan proses penarikan kesimpulan yang berlaku umum (universal) dari rangkaian kejadian yang bersifat khusus (pertikular). Sebaliknya, penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan khusus berdasarkan hokum atau pernyataan yang berlaku umum. Adapun penalaran abduktif (suatu istilah yang dikenalkan oleh Charles S. Pierce) adalah penalaran yang terjadi dalam merumuskan suatu hipotesis berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua atau lebih peristiwa yang sebelumnya sudah diketahui. Sebagai contoh, kita tahu bahwa semua pohon semangka di kebun kita adalah semangka yang disediakan di ruang makan itu diambil dari kebun kita.


Memang kegiatan bernalar merupakan aspek yang amat penting dalam berpikir. Akan tetapi, menyamakan berpikir dengan bernalar, seperti dikatakan Sudarminta, merupakan suatu penyempitan konsep berpikir. Penalaran sebagai kegiatan berpikir logis belum menjamin bahwa kesimpulan yang ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti benar. Walaupun penalarannya betul atau sesuai dengan asas – asas logika, kesimpulannya yang ditarik bias saja salah kalau premis – premis yang mendasari penarikan kesimpulan itu ada yang salah.


Dalam bernalar memang belum ada benar – salah. Yang ada betul keliru, sahih atau tak sahih. Tolak ukur penilaiannya adalah asas – asas logika atau hokum penalaran. Akan tetapi, kalau kegiatan berpikir dimengerti secara lebih luas dan menyeluruh, mulai dair penerapan indrawi, konseptualisasi atau proses pemahaman atas data yang diperoleh, serta berakhir dengan penegasan putusan, dapat saja kita bicara tentang benar – salah dalam berpikir. Penalaran yang betul merupakan unsur yang amat penting dalam kegiatan berpikir, dan dapat menunjang kegiatan berpikir yang benar



KESIMPULAN

Jadi kesimpulan dari paparan diatas adalah  berpikir dan bernalar berbeda namun saling berkaitan. Berpikir lebih luas dari bernalar, karena berpikir terjadi secara rutin dalam jangka waktu yang sangat sering dan merupakan aktivitas harian pada otak. Berbeda dengan bernalar, bernalar dilakukan ketika kita kan menyimpulkan sesuatu atas rumusan yang dibuat.



Rabu, 08 Januari 2014

tugas

Nama        : Neneng Hasanah
Kelas         : 3ea12
NPM          : 18211561

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP SEPATU LUKIS
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman saat ini menuntut konsumen bersikap pintar, cermat, efisien dan efektif dalam memilih produk yang diinginkan. Dengan adanya sikap itu, maka konsumen tidak akan kecewa dengan apa yang telah mereka beli (action). Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapi dengan berbagai kebutuhan yang tiada henti, salah satunya kebutuhan dalam memilih produk sepatu lukis  karena memang pada dasarnya manusia tidak lepas dari kebutuhan dan tidak akan terpuaskan dari kebutuhan mereka.
Produk sepatu lukis adalah salah satu varian terbaru yang akhir-akhir ini di lirik oleh orang-orang yang pencinta sepatu,terlebih sepatu lukis ini mempunyai kelebihan dalam desain bila di bandingkan dengan sepatu-sepatu lain . apabila sepatu-sepatu biasa sedah mempunyai desain sendiri beda halnya dengan sepatu lukis karena sepatulukis bisa menentukan sendiri desain yang kita inginkan bahkan coustemer bisa melukis dengan tangannya sendiri, itulah perbadaan sepatu lukis dengan sepatu yang lainya
Apa lagi untuk kaum wanita penampilan sangatlah penting sehingga kebanyakan yang menyukai sepatu lukis hanya wanita dan anak-anak sekolahan kebanykan jadi masihbanyak kekurangan-kekurangan dalam sepatu lukis ini, karena tidak semua kalangan melirik atau minat terhadap sepatu lukis, dan produsen yang menjual sepatu lukis ini masih terbatas dan jarang ditemui tempat-tempat yang menjual sepatu lukis,tapi bagi coustemer yang sangat tertarik mereka akan membelinyadimanapun tempatnya.
Dengan meningkatnya permintaan konsumen dari berbagai daerah, maka produsen berusaha akan memenuhi kebutuhan yang konsumen inginkan. Dengan itu, produsen menciptakan berbagai produk yang bervariatif serta barbagai pilihan produk itu sendiri. Bahkan produsen akan menciptakan produk yang sebelumnya belum pernah dibutuhkan oleh konsumen. Inovasi-inovasi inilah yang menjadi dilema bagi konsumen, apakah mereka akan mengambil keputusan berdasarkan keinginan atau kebutuhan. Maka, konsumen akan melihat faktor-faktor apakah yang cocok bagi mereka, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dan bermanfaat bagi kehidupannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang mempengaruhi dalam pembelian sepatu  lukis ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian tersebut ?


Minggu, 22 Desember 2013

PEMBELAJARAN KONSUMEN

NENENG HASANAH 3EA12/18211561
Pentingnya konsumen belajar untuk produk baru yang sukses
Mengapa produk-produk ini gagal?
-Listerine pasta gigi
-Ben-gay aspirin
-Oreo Little Fudgies
Mengapa pocketpaks sukses?
Mengapa konsumen juga penting untuk mempelajari ??
Karena konsumen juga harus mengetahuinya, dimana untuk membeli, menggunakannya, mempertahankannya dan membuang produknya.
Pembelajaran Teori
Tidak ada teori yang universal tentang teori pembelajaran konsumen. Namun ada ada 2 teori yang berkaitan dengan proses pembelajaran konsumen yaitu :
1. Teori Perilaku
2. Teori kognitif
Teori perilaku adalah Pembelajaran diperoleh berdasarkan perilaku yang terlihat, sbg akibat dari terpaan /stimuli.
Teori-teori kognitif: Pembelajaran diperoleh dari proses mental.
Pembelajaran konsumen
Pembelajaran konsumen merupakan sebuah proses yang disebabkan individu memperoleh pembelian konsumsi, pengetahuan dan berdasarkan pengalaman yang di alami konsumen.
Proses Pembelajaran
Pada proses pembelajaran terdapat 2 unsur yaitu yang di sengaja dan insidentil.
Disengaja: pembelajaran diperoleh sebagai hasil dari pencarian hati-hati untuk informasi
sedangkan Insidentil: belajar diakuisisi oleh kecelakaan atau tanpa banyak usaha.
Beberapa elemen teori pembelajaran yaitu :
- Motivasi
- Isyarat
- Tanggapan
- Penguatan
Penguatan
Sebuah hasil positif atau negatif yang mempengaruhi kemungkinan bahwa perilaku tertentu akan terulang di masa depan dalam menanggapi isyarat tertentu atau stimulus.
11
Gambar 7.1 berikut adalah contoh produk menggunakan elemen penguatan.
Perilaku Teori Belajar
- Pengkondisian klasik
- Pengkondisian Instrumental
- Modeling atau Belajar observasional
Pengkondisian klasik adalah pembelajaran yang dikondisikan terjadi jika stimulus tertentu yang dipasangkan dengan stimulus lain mendatangkan tanggapan yang dikenal menimbulkan tanggapan yang sama jika digunakan sendiri saja.
Pengkondisian Instrumental
22
Sebuah teori perilaku belajar berdasarkan proses trial-and-error, dimana kebiasaan dibentuk sebagai hasil ganjaran yang diterima untuk tanggapan dan perilaku tertentu.
Teori ini membentuk perilaku tertentu dengan stimulus tertentu yang pada awalnya tidak menimbulkan respon apapun. Di dalam teori ini dikenal pula extintion atau pemadaman, yaitu eliminasi/pemadaman terhadap stimulus dengan pengkodisian yang telah dibentuk sebelumnya, atau dengan kata lain eliminasi respons kondisi dengan mengulang-ulang stimulus kondisi tanpa stimulus utama.
Sebagai contoh anjing yang telah dikondisikan keluar sir liur saat mendengar lonceng, kemudian diperdengarkan lonceng tanpa diberikan makanan. Prosedur tersebut dilakukan secara berulang-ulang sehingga akhirnya anjing tersebut tidak akan lagi mengeluarkan air liur saat mendengarkan bunyi lonceng.
Teori ini lebih tepat digunakan untuk mahluk hidup yang memiliki perkembangan kognitif belum optimal/pemikiran yang belum kompleks.
3
Belajar Asosiatif Kognitif
Pengkondisian klasik dipandang sebagai pembelajaran asosiasi antara peristiwa yang memungkinkan organisme untuk mengantisipasi dan mewakili lingkungannya.
Dari sudut pandang ini, pengkondisian klasik bukanlah tindakan refleksif, melainkan perolehan pengetahuan baru. Menurut kognitivisme, belajar melibatkan proses mental yang kompleks, termasuk memori, perhatian, bahasa, pembentukan konsep, dan pemecahan masalah.
Neo-pavlovian pengkondisian
-Ke depan pengkondisian ( cs mendahului kita )
-Diulang pairings dari cs dan as
-Sebuah cs dan kita bahwa logis milik satu sama lain
-Sebuah cs yang novel dan asing
-Kita bahwa adalah sebuah secara biologis menonjol atau secara simbolis
Tiga konsep pokok yang berasal dari pengkondisian klasik adalah :
-Pengulangan
-Generalisasi stimulus
-Diskriminasi stimulus
Pengulangan
Pengulangan meningkatkan kekuatan dari asosiasi dan memperlambat melupakan tapi dari waktu ke waktu dapat mengakibatkan advertising wearout. Variasi kosmetik mengurangi satiasi.
4
Three-hit Teori
Pengulangan merupakan dasar untuk gagasan bahwa eksposur tiga untuk iklan yang diperlukan untuk menjadi efektif, Jumlah pengulangan yang sebenarnya untuk sama tiga eksposur adalah dalam pertanyaan.
Generalisasi Stimulus dan Pemasaran stimulus
Ketidakmampuan untuk memahami perbedaan antara rangsangan yang sedikit berbeda. Beberapa stimulus pemasaran adalah :
 Lini produk, ekstensi kategori bentuk dan
 Branding keluarga
 Perizinan
 Situasi penggunaan generalisasi
7
Maksud dari produk ini adalah brand Neutrogena men tidak hanya mengeluarkan satu jenis produk melainkan 3 jenis produk yang berhubungan agar lebih efektif manfaat dari produk ini.
10
diskriminasi stimulus adalah kemampuan untuk membedakan stimulus, sehingga stimulus tersebut tidak direspon walaupun mirip dengan stimulus yang diberi penguat.
12
Pengkondisian Instrumental
Konsumen belajar dengan cara dari trial and error proses di mana beberapa perilaku pembelian hasil di lebih hasil menguntungkan ( penghargaan ) daripada yang lain perilaku pembelian. Pengalaman yang menguntungkan berperan dalam mengajar individu untuk ulangi sebuah perilaku tertentu.
Pengkondisian Instrumental dan pemasaran
 Kepuasan konsumen ( penguatan )
 Jadwal2 penguatan
 Membentuk
 Berkumpul versus didistribusikan belajar
Penguatan bisa bersifat positif maupun negatif
Penguatan positif: positif yang memperkuat hasil kemungkinan sebuah respon spesifik
Contoh: menunjukkan rambut yang indah seperti penguatan untuk membeli sampo
Penguatan negatif: tidak menyenangkan atau negatif yang melayani hasil untuk mendorong sebuah perilaku tertentu
Contoh: menampilkan kulit keriput seperti penguatan untuk membeli krim kulit
Konsep lainnya dalam penguatan
 Hukuman
Penguatan memilih daripada hukuman
 Kepunahan
Pertempuran dengan kepuasan konsumen
 Melupakan
Pertempuran dengan pengulangan
Belajar Observasional
Sebuah proses oleh mana individu mengamati perilaku orang lain, dan konsekuensi seperti perilaku. Yang juga dikenal sebagai atau perwakilan pemodelan yang belajar.
13
Belajar Kognitif Teori
Memegang bahwa jenis belajar paling karakteristik dari manusia adalah pemecahan masalah, yang memungkinkan individu untuk mendapatkan beberapa kontrol atas lingkungan mereka.
Konsumen Mengerti Melalui model
Kenapa konsumen mengerti melalui model, karena dengan memakai model mereka lebih cenderung mengerti dan menangkap bagai mana produk itu dipakai. Apa lagi model tersebut adalah figur yang sedang di gandrungi masyarakat biasanya konsumen cepat tergiur akan produk tersebut dan terkadang melalui model konsumen pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah,karena model juga adalah salah satu yang mendasari yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Belajar Kognitif Teori
Memegang bahwa jenis belajar paling karakteristik dari manusia adalah pemecahan masalah, yang memungkinkan individu untuk mendapatkan beberapa kontrol atas lingkungan mereka.
14
Proses Kognitif
Proses Kognitif adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu
Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi
Pemrosesan informasi
Sebuah teori kognitif belajar manusia berpola setelah pemrosesan informasi komputer yang berfokus pada bagaimana informasi yang disimpan dalam memori manusia dan bagaimana hal ini diambil.
15
Bagan diatas menjelaskan bahwa informasi memproses dan memory toko yang pertama melalui sensor masukan, dari sensor masukan informasi di proses ke sensor toko dimana tempat pertama kali informasi diterima dari sensor masukan dan dari proses informasi tersebut terjadi forgotten lost dan ke proses latihan memori kerja (jangka pendek) memori jangka pendek adalah memori kesadaran ,yakni seseorang menyadari adanya informasi. memori kerja itu sendri memiliki karakteristik seperti memori jangka pendek maka dari memori kerja(jangka pendek) lalu ke proses pengkodean,proses pengkodean adalah hal yang paling penting, toko jangka panjang dimana terjadi proses forgotten unavailable dan setelah itu maka ke proses retrieval
Daya serapnya
Informasi disimpan dalam memori jangka panjang
-Episodically: oleh urutan di mana hal ini diperoleh
-Semantically: menurut konsep yang signifikan
16
Tahapan sequential pengolahan
Tahapan sequential pengolahan adalah segala sesuatu yang masih dalam bentuk bahan mentah yang di proses .data yang di proses tersebut dan berguna bagi orang yang menerimanya ini disebut sebagai informasi, tahapan pertama yaitu Model promosi dimana terdiri dari perhatian,minat keinginan dan action. Kedua tahapan Tricompetent model yaitu ada kognivitif,efektif dan konatif, ketiga model pengambilan keputusan yaitu kesadaran pengetahuta, evaluasi, pembelian postpurchase evaluasi yang ke empat tahapan kesadaran,keinginan evaluasi,trial adoption dan tahap terakhir proses keputusan innovatif terdiri dari pengetahuan,persuasi dan konfirmasi decision.
Teori keterlibatan
Sebuah teori belajar yang konsumen konsumen mendalilkan bahwa terlibat dalam berbagai kegiatan pemrosesan informasi dari luas untuk limited pemecahan masalah, tergantung pada relevansi dari pembelian.
Split Brain Theory
Split-otak adalah berbaring istilah untuk menggambarkan hasil ketika corpus callosum yang menghubungkan kedua belahan otak terputus untuk beberapa derajat . Ini adalah sebuah asosiasi gejala yang dihasilkan oleh gangguan atau gangguan dengan koneksi antara belahan otak . Operasi bedah untuk menghasilkan kondisi ini disebut corpus callosotomy , dan biasanya jalan terakhir untuk mengobati epilepsi refrakter
Teori Dalam Keterlibatan isu-isu
 Teori keterlibatan strategi dan media
 Teori dan keterlibatan relevansi konsumen
 Tengah dan rute perifer untuk persuasi
 Keterlibatan langkah-langkah
Tengah dan Rute Perifer Untuk Persuasi
Sebuah teori yang mengusulkan yang sangat yang terlibat konsumen yang terbaik mencapai melalui reklame yang fokus pada the atribut tertentu dari produk ( para rute pusat ) sementara konsumen uninvolved dapat tertarik melalui isyarat iklan perifer seperti model atau pengaturan ( para rute perifer ).
Elaborasi kemungkinan model ( elm )
Sebuah teori yang menunjukkan bahwa keterlibatan seseorang tingkat selama pengolahan pesan adalah sebuah faktor kritis dalam menentukan rute mana untuk persuasi adalah mungkin untuk menjadi efektif.
18
Rute perifer untuk persuasi
menyatakan bahwa ada dua rute yang dapat dilalui mana kala
pesan persuasif diproses: rute pusat/central , yang menyediakan informasi secara lengkap, dan rute peripheral, yang berarti menggunakan lagu, warna, dan dukungan selebriti
Persuasi memainkan peran penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Persuasi ada di sekitar kita. Komunikasi dari semua jenis adalah persuasi. Ada banyak taktik persuasi yang berbeda untuk memanfaatkan pesan sebagai pesan persuasi. Pesan yang dikirim melalui rute pusat persuasi harus lurus ke depan dan lengkap. Rute pusat terdiri dari “pertimbangan bijaksana dari argumen (ide, konten) dalam pesan “(Benoit dkk., 2001). Penerima hati-hati dalam mendalami isi pesan dan mengevaluasi subyek ide. Pesan yang dikirim melalui rute ini harus memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi, yaitu, penerima harus benar-benar peduli tentang dan berhubungan dengan subjek.
Headline Tak Terduga Dampak Metafora Meningkat
Sebuah pesan atau berita yangg dating tidak di duga yang menimbulkan dampak perbandingan suatu pesan yg berkias secara meningkat, banyak perilaku konsumen akan terulang di masa kan datang dalm menanggapi pesan isyarat.
gambar mobil …itu artinya produk orang-orang yangg menggunakan elemen penguat
itu cabang dari elemen teori pembelajaaran dari suatu proses pembelajaran perilaku konsumen.
23
Ukuran Pembelajaran Konsumen
-Pengakuan dan mengingat mengukur
-Tanpa bantuan dan dibantu Kembali
-Tanggapan kognitif untuk iklan
-Copytesting mengukur
-Mengukur sikap dan perilaku dari kesetiaan atas merek
Fase dari kesetiaan atas merek
-Kognitif
-Afektif
-Conative
-Tindakan
25
Jadi gambar diatas menjelaskan bahwa loyalitas merek sebagai fungsi sikap dan perilaku relatif binaan: Loyalitas terhadap merek melibatkan fungsi dari proses-proses psikologis yang menunjukkan bahwa ketika nasabah loyal terhadap merek-merek tertentu, nasabah secara aktif akan memilih merek, terlibat dengan merek dan mengembangkan sikap positif terhadap merek.
Kini konsep loyalitas yang dalam perkembangan awalnya lebih menitik beratkan pada aspek perilaku, dikembangkan lebih luas lagi dengan melibatkan sikap dan perilaku. Loyalitas dipandang sebagai hubungan erat antara sikap relatif dengan perilaku pembelian ualng. Pandangan amat bermanfaat bagi pemasar. Pertama dari segi validitas dapat digunakan untuk memprediksi apakah loyalitas yang terlihat dari perilaku pembelian ulang terjadi karena memang sikapnya yang positif (senang) terhadap produk tersebut ataukah hanya karena situasi tertentu yang memaksanya (spurious loyalty). Kedua, memungkinkan pemasar melakukan identifikasi terhadap faktor yang dapat menguatkan atau melemahkan konsisten loyalitas.
Consumer Behavior,
Eighth Edition
SCHIFFMAN & KANUK

Kamis, 07 November 2013

Untitled

Untitled


Aku mencari sebuah alasan dan penjelasan untuk segala hal yang harus kulihat, kudengar dan kurasakan. Mengapa dan untuk apa semua itu harus terjadi? Kucoba untuk mencari penjelasan yang paling sederhana agar bisa kupahami.



Aku lelah terus menerka dan meraba segalanya. Karena pada akhirnya semuanya hanya berujung pada ketidakpastian.


Ini Tentang Sebuah Pilihan

Ini Tentang Sebuah Pilihan


Tuhan.. Aku tak pernah tahu apakah semua yg telah ku pilih adalah hal yg benar atau bukan. Saat aku memutuskan, aku hanya mengikuti kata hatiku. Aku berharap pilihanku adalah yg terbaik untukku dan semoga tak ada sesal yg menghampiriku di kemudian hari.

Pilihan yg telah kubuat bukanlah tanpa pertimbangan ataupun alasan. Aku berusaha untuk tidak mengikuti ego dan emosiku saja. Aku hanya berpikir jika aku tak memiliki kenyamanan terhadap sesuatu hal, akan lebih baik jika aku beranjak pergi. Bukankah tidak baik jika terus memaksakan diri untuk bertahan menghadapi sesuatu yg tak diinginkan.

Aku pun tak tahu apakah itu merupakan bentuk kebodohan. Karena bagi yg lainnya aku telah menyia-nyiakan sebuah kesempatan. Tak semua orang bisa menerima kesempatan itu. Di saat yg lain berharap bisa mendapatkannya, aku justru melepaskannya.

Untuk kesekian kalinya aku merasa bahwa apa yg telah kudapatkan bukanlah yg ku inginkan. Aku sadar di satu sisi aku sangat menginginkan sesuatu tapi aku pun selalu menyia-menyiakan hal yg lainnya. Sungguh aku tak bermaksud untuk tidak mensyukuri apa yg telah diberikan Tuhan padaku. Aku hanya merasa bahwa aku harus memperjuangkan mimpiku yg lain.

Jika ada sesuatu yg harus kulepaskan, maka aku harus menggantinya dengan yg lain. Aku percaya bahwa Tuhan tak akan menutup pintu kesempatan untukku. Aku masih memiliki harapan dan semangat. Semoga itu cukup untuk mengantarku ke tempat yg aku tuju.

Tetap memaksakan diri untuk bertahan pada sesuatu yg tak disukai atau pun melepaskan diri demi mengejar semua yg diinginkan hanyalah tentang sebuah pilihan. Apapun jalan yg telah dipilih, hal yg terpenting adalah kesanggupan untuk memiliki komitmen atas pilihan yg telah dibuat. Mungkin tak kan mudah untuk menjalaninya.


Selasa, 17 September 2013

Kalkulasi Rasa

Kalkulasi Rasa
18/09/2013
Itu suara apa yang bising di telingaku, suara-suara yang  sangat abstark yang selalu mencercaku.
Ternyata isi kepalaku lagi-lagi menceramahiku,,, cerewet sekali ia malam ini!!!
Malam ini isi kepalaku mulai ramai dan gaduh ditengah sepinya malam,, Tiba-tiba suara dikepalaku mulai bergunjing  tentang  jumlah,batas,waktu dan kadar rasa,benarkah bahwa tak ada kalkulasi saat seseorang  bermain rasa?

   Aarrgghhh,,,aku tak suka dengan ini, dengan kata-kata serius seperti ini karena kata “serius” adalah kata kedua yang melekat pada orang-orang yang dewasa dan matang. Terlalu serius memandang hidup hanya akan membuatku tambah kerrutan danlebih cepat tua dari usiaku sebenernya,,,hahaa terkadang aku lupa usiaku berapa tahun dan selalu bertingkah kekanak-kanakan ,,tapi itulah aku .

kalau berbicara dengan usia, Semakin bertambah usia dan koleksi pengalaman, membuatku menjadi lebih berhati-hati dalam pengambilan putusan, menjalani pilihan, termasuk dalam peletakan rasa. Semakin tua, aku  juga mulai menakuti hal-hal remeh yang seharusnya tidak aku takuti. Aku takut untuk hidup sendiri, takut bahwa tak akan ada yang menemaniku di saat tua nanti, takut bermain rasa, takut penolakan, takut bertepuk sebelah tangan, takut gagal, takut tersandung dan jatuh. aku takut terluka, ketakutan yang tidak pernah aku tunjukan saat masih kanak-kanak dulu.
     Aku tak suka jika harus berpikir seperti ini. Aku tak suka dengan ketakutanku sendiri. Aku tak suka harus menghitung untung rugi, terlebih lagi terhadap rasa yang ingin aku beri. Dan menumpahkan salah pada luka masa lalu atas hidupku saat ini, bukan pula opsi yang ingin aku pilih.

Bukannya menolak menjadi dewasa, aku hanya tak ingin ketakutan-ketakutan ini menggerogoti kebahagiaanku tanpa pernah aku sadari. Jika dengan menjadi orang yang perhitungan, membuatku tak bisa merasakan segala yang semesta suguhkan, maka jelas aku akan menghapus kata ‘perhitungan’ dari kamus hidupku.
Takut untuk melangkah, takut untuk bermain rasa, takut untuk terluka. Bukankah luka adalah konsekuensi?
Padahal aku sering terluka bahkan dari dulu sampi sekarang aku masih tetap terluka,,tapi tetap saja aku takut dengan luka,,,terlalu banyak luka yang akan menghampiriku kelak,dan aku lelah tuk terus terluka.

Huhh,,tuh sekarang hatiku yang mulai menceramahiku,,pada cerewet sekali mereka malam ini.

Iya, iya, baiklah. Aku tak akan lagi menghitung untung rugi, tak akan lagi bermain kalkulasi atas rasa yang aku pilih, tak akan menjadi penakut hanya karena rasa yang tak pasti. Aku akan belajar menikmati dan menganggap hidup ini sebagai taman bermain. Taman yang bisa dengan asyik kujelajahi, taman yang setiap jengkalnya bisa kutelusuri tanpa harus takut terjatuh lagi. Iya.kurasa begitu tapi entahlah entar bagaimana hahhaa
Teruntuk suara-suara dalam kepala, kamu sudah menemukan jawaban atas pertanyaan orang bodoh ini kan? Jangan cerewet lagi yah. Sekarang cukuplah kamu dorong aku untuk jauhkan kalkulator dari pandangan dan nikmati hidup tanpa harus ketakutan. Itu saja. Kalau nanti aku kembali plin plan dan mulai menakuti hal-hal yang belum aku lakukan, jangan lelah untuk mengingatkan J.

Dengerin lagu melow jam segini tepat nya pukul 1:30 dini hari cukup menampar-nampar sepiku malam ini L


Sang Mawar



Minggu, 15 September 2013

SEPI MEMELUKU


Sepi  memeluku...
Hampa menari dalam sepiku
Tangis mulai merobek hatiku
Sepi ini membuatku rapuh
Sepi ini semakin memelukku
Pelukanya seperti  ribuan jarum menempel di tubuhku
Belum habis semua rasa sakit kutuang dalam diary
Haruskah kini kutuliskan lagi tentang lara,,,?
Tentang kesepian,kesunyian,kesendirian dan kesedihanku  yang tak kutau akhirnya ?
Sunyinya malam membuat  aku tak bisa berkata
hanya teriakan-teriakan sepiku…..
Yang selalu membayangi  jiwaku yang kian runtuh
Menjauhlah dariku wahai sepi,,
karena kau seperti roda waktu yang tanpa sadar mengerogoti bahagiaku..
Sepi dann sunyi aku benci


Sang Mawar